Paper
9
Penderitaan
Penderitaan
berasal dari kata “derita”. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dara
artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan
sesuatu yang tidak menyenangkan bagi setiap orang yang merasakannya.
Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir atau batin. Penderitaan termasuk
realitas manusia dan dunia dengan lingkungannya. Intensitas penderitaan
bertingkat-tingkat, ada yang berat, ada yang ringan tergantung dari setiap
orang yang mendapatkan penderitaan tersebut.
Namun
peranan individu juga salah satu faktor menentukan berat tidaknya intensitas
penderitaan yang di alami . Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh
seseorang belum tentu sama juga dengan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula
suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit kembali bagi seseorang, atau
sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan. Berbagai kasus
penderitaan terdapat dalam kehidupan.
Banyaknya
macam kasus penderitaan sesuai dengan lika-liku kehidupan manusia. Penderitaan
fisik yang dialami manusia tentulah diatasi dengan cara medis untuk mengurangi
atau menyembuhkannya suatu penyakitnya, sedangkan penderitaan psikis,
penyembuhannya terletak pada kemampuan si penderita dalam menyelesaikan
soal-soal psikis yang dihadapinya.
Dalam
surat Al insyiqoq : 6 dinyatakan manusia ialah mahluk yang hidupnya penuh
perjuangan artinya bahwa manusia harus bekerja keras untuk dapat melangsungkan
hidupnya. Untuk melangsungkan hidup ini manusia harus menghadapi alam
(menaklukan alam) menghadapi masyarakat sekelilingnya dan tidak boleh lupa
untuk taqwa terhadap Tuhan. Apabila manusia melalaikan salah satu
darinya/kurang sungguh menghadapinya maka akibatnya manusia akan menderita.
Siksaan
Siksaan
merupakan suatu penderitaan yang diterima oleh seseorang. Penderitaan itu
sendiri berbentuk penganiayaan. Seseorang mengalami penganiyaan yang membuatnya
mendapat siksaan dan merasa tersiksa. Kenyamanan tentu saja tidak dapat oleh
seseorang yang mengalami siksaan tersebut. Dengan siksaan yang didapat oleh
seseorang, pastilah akan membuat orang itu mendapat luka baik luka fisik maupun
luka hati atau yang lebih terkenal dengan nama ‘sakit hati’.
Siksaan
yang sifatnya psikis yakni:
-
Kebimbangan: hal ini akan dialami oleh
seseorang apabila ia tidak dapat menetukan pilihan mana yang akan diambil.
Lamanya kebimbangan ini dapat teratasi tergantung dari kekuatan berpikir
seseorang.
-
Kesepian:
hal ini dapat dialami seseorang yakni rasa sepi dalam dirinya sendiri atau
jiwanya walaupun ia berada di lingkungan orang ramai.
-
Ketakutan:
merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin.
Apa bila ketakutan yang dialami oleh seseorang tersebut tidak pada tempatnya,
maka hal ini disebut phobia.
Kekalutan mental
Pengertian kekalutan mental
merupakan suatu keadaan dimana jiwa seseorang mengalami kekacauan dan
kebingungan dalam dirinya sehingga dia merasa tidak berdaya atau tidak
mempunyai tenaga . Saat mendapat kekalutan mental berarti seseorang tersebut
sedang mengalami kejatuhan mental dan tidak tahu apa yang mesti dilakukan oleh
orang tersebut. Dengan mental yang jatuh tersebut tak jarang membuat orang yang
mengalami kejatuhan mental menjadi tak waras lagi atau gila. Karena itu orang
yang mengalami kejatuhan atau kekalutan mental seharusnya mendapat dukungan
moril dari orang-orang dekat di sekitarnya seperti orangtua, keluarga atau
bahkan teman-teman dekat atau teman-teman pergaulannya. Hal tersebut dibutuhkan
agar orang tersebut mendapatkan semangat lagi dalam hidup.
Gejala-gejala permulaan bagi
seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah:
·
Nampak
pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada
lambung
·
Nampak
pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu,
mudah marah.
Kaitannya penderitaan dan perjuangan
Penderitaan dikatakan sebagai kodrat
manusia, artinya sudah menjadi konsekwensi manusia hidup, bahwa manusia hidup
ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, melainkan juga menderita. Karena itu
manusia hidup tidak boleh pesimis, yang menganggap hidup sebagai rangkaian
penderitaan. Penderitaan membuat kita lebih tegar dalam menjalani hidup. Persis
seperti kata Nietzche, "Apa yang tidak membunuhmu, membuatmu lebih
kuat". Tentu Allah menciptakan dunia dengan penderitaan sebagai ujiannya
dengan tujuan tertentu. Penderitaan bukanlah sesuatu yang mesti ditangisi, tapi
bisa jadi kita harus mensyukurinya. Itu mungkin pertanda bahwa Allah masih
menyayangi kita, dan penderitaan adalah jalan untuk dekat pada-Nya.
Pembebasan dari penderitaan pada
hakekatnya meneruskan kelangsungan hidup. Caranya ialah berjuang menghadapi
tantangan hidup dalam alam lingkungan, masyarakat sekitar, dengan waspada, dan
disertai doa kepada Tuhan supaya terhindar dan bahaya dan malapetaka. Manusia
hanya merencanakan dan Tuhan yang menentukan. Kelalaian manusia merupakan
sumber malapetaka yang menimbulkan penderitaan. Penderitaan yang terjadi selain
dialami sendiri oleh yang bersangkutan, mungkin juga dialami oleh orang lain.
Bahkan mungkin terjadi akibat perbuatan atau kelalaian seseorang, orang lain
atau masyarakat menderita.
Kaitannya media masa dan seniman
Beberapa sebab lain yang menimbulkan penderitaan manusia
ialah kecelakaan, bencana alam, bencana perang. dan lain-lain. Contohnya ialah
tenggelamnya kapal Tampomas Dua di perairan Masalembo, jatuhnya pesawat
hercules yang mengangkut para perwira muda di Condet, Meletusnya gunung
galunggung,perang Irak-Iran.
Berita mengenai penderitaan manusia silih berganti mengisi lembaran koran, layar TV, pesawat radio, dengan tujuan baik agar semua orang yang menyaksikan ikut merasakan dari jauh penderitaan manusia. Dengan demikiaan dapat menggugah hati manusia untuk berbuat sesuatu. Nyatanya tidak sedikit bantuan dari para dermawan dan sukarelawan berupa material atau tenaga untuk meringankan penderitaan dan penyelamatan mereka dari musibah ini. Bantuan-bantuan ini dilakukan secara perseorangan ataupun melalui organisasi-organisasi sosial, kemudian dikirimkan atau diantarkan langsung ke tempat-tempat kejadian dan tempat-tempat pengungsian.
Media masa merupakan alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada masyarakat. Dengan demikian masyarakat dapat segera menilai untuk menentukan sikap antara sesama manusia terutama bagi yang merasa simpati. Tetapi tidak kalah pentingnya komunikasi yang dilakukan para seniman melalui karya seni, sehingga para pembaca, penontonnya dapat menghayati penderitaan sekaligus keindahan karya seni.
Sebab-sebab penderitaan
a.
Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia
Penderitaan yang menimpa manisa
karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan
hubungan manusia dengan alam sekitarnya. Penderitaan ini terkadang disebut
nasib buruk. Nasib buruk tersebut dapat berubah menjadi baik. Dengan kata lain
manusia itu sendirilah yang dapat memperbaiki nasibnya. Tuhan yang menntukan
sedangkan nasib buruk itu manusia penyebabnya. Perbuatan manusia terhadap
lingkungannya juga menyebabkan penderitaan manusia. Tetapi kadang manusia itu
sendiri tidak menyadarinya, contohnya kita membuang sampah sembarangan sehingga
menyebabkan banjir.
b.
Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab Tuhan
Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat penyakit
atau azab Tuhan. Namun kesabaran, tawakan dan optimisme dapat menjadi usaha
untuk mengatasi penderitaan tersebut.
Pengaruh
penderitaan
Orang
yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan
sikap dalam dirinya. Sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap
positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak
bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri, Sikap ini diungkapkan dalam
peribahasa "Sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna" , "nasib
sudah menjadi bubur". Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat timbul sikap
anti, misalnya anti kawin atau tidak mau kawin, tidak punya gairah hidup.
Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi
penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan
perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya
bagian dari kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah, bahkan
mungkin timbul sikap keras atau sikap anti, misalnya anti kawin paksa, ia
berjuang menentang kawin paksa, anti ibu tiri, ia berjuang menentang kekerasan
dan lain-lainnya.
Apabila sikap negatif dan positif ini
dikomunikasikan oleh para seniman kepada para pembaca, penonton, maka para
pembaca, para penonton akan memberikan penilainnya. Penilaian itu dapat berupa
kemauan untuk mengadakan perubahan nilai-nilai kehidupan dalam masyarakat
dengan tujuan perbaikan keadaan. Keadaan yang sudah tidak sesuai ditinggalkan
dan diganti dengan keadaan yang lebih sesuai, keadaan yang berupa hambatan
harus disingkirkan.
Paper
10
Kesepian
Terkadang..
Hati ini rindu pada seseorang yang mau mengisinya.
Selalu setia merawat dan menjaganya.
Terkadang rasa cemburu itu ada,
ketika melihat orang lain yang dapat menikmati indah
cinta mereka.
Sebersit tanya terkadang muncul menggoda.
Kapan ku bisa dapat cinta seperti mereka.
Ini hanya kejujuran yang coba menafikan kemunafikan.
Dalam kata sederhana..
“AKU KESEPIAN”..
Puisi tersebut menceritakan penderitaan seseorang
yang merasa kesepian tanpa sang pujaan hati. Ia rindu akan hadirnya sang
pangeran yang dulu pernah mengisi hatinya. Rasa sakit yang dia deritai ketika
melihat sepasang kekasih dengan bercumu mesranya, sungguh sakit itu menjadi
seperti mengegebu-gebu seandainya dia punya pangeran ntah tak akan sakit seperti
ini, entah tak secemburu seperti melihat sepasang kekasih. Ia merakasan
kesepian yang teramat dalam. Memang cinta itu sulit untuk di pahami tidak
seperti mendapatkan cinta yang sangat mudah di gapai. Maka jagalah baik-baik
sang kekasih kalian, agar kalian tidak mersakan sakitnya menderitai kesepian
tersebut .