Paper 6
Cerpen
Tema : Hubungan
Manusia dan Kasih Sayang
Sekian lama ku coba bertahan dengan perasaan ini kepada sang
kekasih. Ku hitung detik demi waktu setiap hari berlalu begitu saja. Aku termenung
ketika aku sadar aku hanyalah merpati tampa satu sayap yang hilang. Menangis demi
hari dari terbitnya matahari hingga terbenamnya sang matahari. Aku terenyuh
betapa bodohnya aku melanjutkan ini semua. Aku memang salah. Aku hina. Aku yaaaa
aku hanyalah burung bodoh yang tak tau kemana lagi harus pergi dari gemerlapnya
perasaan ini.
Satu sayapku patah, entah kenapa bisa terjadi seperti ini. Tanpa sayap
aku bisa apa?? Aku gak bisa melakukan ini semua sendiri, aku perlu pendamping. Aku
bertanya pada bintang di tengah gelapnya langit di atas. Kenapa bisa terjadi ?
kenapa harus seperti ini ?. Sekian lama, seiring berjalannya waktu yang telah
ku lalui. Aku sadar selama ini aku berjuang dengan perasaan ini, tapi dia? Ya dia, dia menghilang dari kehidupanku. Menghilang begitu saja seperti sang ranting
yang di hempas oleh angin begitu saja.
Cinta dan kasih sayang itu perlu di perjuangin bukan untuk di
khianati. Sudahku relakan pengorbananku yang telah ku beri padamu. Tapi tak ada
satupun balasan darimu. Dimana perjuanganmu padaku? Dimana letak belas kasihmu
padaku? Dimana hati nuranimu? Tidak ada. Aku hanya berjuang sendiri demi
bertahannya suatu hubungan. Tapi engkau melepaskan aku dari sangkarmu,
mematahkan sayapku untuk tak bisa terbang menggapai semua yang akan ku raih.
Kejinya dirimu, dimana perasaanmu selama ini padaku. Aku tahu aku bukanlah
perempuan yang di luar sana yang lebih daripada aku dan aku sadar akan hal itu.
Parasku tak cantik lagi seindah dulu, bodyku tak semampai dulu. Awal bersamamu
indah seperti di bawa terbang ke langit bersama sayap yang kita punya, dan
akhirnya di saat kau mulai berubah dengan sifatmu seperti ini. Aku kau hempaskan
begitu saja bagai merpati yang cacat. Sudah cukup sudah ku tak tahan lagi.
Jikalau memang ini keputusan yang kau buat untuk berpisah, sudah
tak bisa lagi aku bertahan dengan semua ini begitu lamanya. Aku cukup menghargai
atas jasamu dari awal yang terlalu manis untuk di lupakan. Aku hanya berdoa
semoga kelak kau mendapatkan sang merpati yang lebih dariku. Perjuangin cintamu
seperti engkau berjuang demi kehidupanmu. Sayangilah satu sayap yang kau raih
seperti engkau meraih impianmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar