Paper 7
Keindahan
Keindahan adalah sifat-sifat yang
merujuk kepada sesuatu yang indah di mana manusia mengekspresikan perasaan
indah tersebut melalui berbagai hal yang mengandung unsur estetis yang dinilai
secara umum oleh masyarakat. Keindahan bisa di rasakan melalui perasaan saat
itu dan dapat di lihat oleh mata.
Dalam artian luas, pengertian ini
masih diambil dari bangsa yunani yang didalamnya mencakup pula kebaikan.
Menurut beberapa ahli antara lain :
·
Plato
mengatakan bahwa watak yang indah adalah hokum yang indah.
·
Aristoteles
mengatakan bahwa keondahan merupakan sesuatu yang selain baik juga
menyenangkan.
·
Plotinus
menuliskan dalam bukunya tentang ilmu yang indah dan kebijakan yang indah.
Dari beberapa ahli tersebut, bangsa
Yunani tetap mengatakan bahwa keindahan adalah sesuatu ilmu dan ada yang indah
dan akan terus berlangsung.bangsa yunani lebih berbicara tentang arti keindahan
dalam arti estetik yang disebut sebagai ‘symmetria” untuk keindahan yang
berdasarkan penglihatan semata dan harmonia untuk keindahan yang berdasarkan
pendengaran.
·
Keindahan
Seni : Seni sering sekali menjadi penghubung keindahan agar bisa dinikmati oleh
pengamat objeknya. Seseorang paling dominan menikmati keindahan itu lewat seni.
Contoh : karya musik, tari, patung, maupun lukisan.
·
Keindahan
Alam : Keindahan yang ada di sekitar kita, keindahan yang dapat dinikmati
dengan mengamati pemandangan yang menakjubkan dari lingkungan sekitar kita. Contoh
: pepohanan, pegunungan, taman, dll.
·
Keindahan
Moral : Keindahan yang terwujud dari sikap dan perilaku baik yang dilakukan
manusia dengan ikhlas.
·
Keindahan
Intelektual : Keindahan berdasarkan ilmu pengetahuan
Nilai Estetik, nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam
pengertian keindahan disebut nilai estetik. Estetika adalah salah satu cabang
filsafat. Secara sederhana, estetika adalah imu yang membahas keindahan,
bagaimana ia bisa terbentuk, dan bagaimana seseorang bisa merasakannya.
Nilai
Instrinsik dan Ekstrinsik
·
Nilai
Instrinsik
Setiap objek mengandung kualitas tertentu, kualitas atau nilai demikian disebut dengan nilai intrinsik. Jadi, nilai intrinsik adalah nilai yang berdiri sendiri.
Setiap objek mengandung kualitas tertentu, kualitas atau nilai demikian disebut dengan nilai intrinsik. Jadi, nilai intrinsik adalah nilai yang berdiri sendiri.
·
Nilai
Ekstrinsik
Merupakan suatu nilai susila yang harus dihubungkan dengan hal-hal lain diluar tindakan itu yakni konsekuensi atau akibat dari tindakan tersebut.
Merupakan suatu nilai susila yang harus dihubungkan dengan hal-hal lain diluar tindakan itu yakni konsekuensi atau akibat dari tindakan tersebut.
Renungan
Renungan berasal dari kata renung,
merenung artinya dengan diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu
dengan dalam-dalam yang masih tersadar. Renungan adalah pembicaraan diri kita
sendiri atau pembicaraan dalam hati kita tentang suatu hal. Hasil dari merenung
juga dapat disebut renungan. Setiap orang pernah merenung. Sudah tentu kadar
renungannya satu sama lain berbeda, meskipun objek yang direnungkannya sama,
lebih pula apabila objek renungannya berbeda. Jadi apa yang direnungkannya itu
bergantung pada objek dan subjeknya.
Teori
Pengungkapan.
Dalil teori ini ialah bahwa “arts is an expresition of human feeling” (seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia) Teori ini terutama berikatan dengan apa yang dialami oleh seorang seniman ketika menciptakan karya seni. Tokoh teori ekspresi yang paling terkenal ialah filsuf Italia Benedeto Croce (1886-1952) beliau antara lain menyatakan bahwa “Seni adalah pengungkapan pesan-pesan) expression adalah sama dengan intuition, dan intuisi adalah pengetahuan intuitif yang diperoleh melalui penghayatan tentang hal-hal individual yang menghasilkan gambaran angan-angan (images).”
Teori Metafisik
Teori seni yang bercorak metafisik merupakan salah satu contoh teori yang tertua, yaitu berasal dari Plato yang karya-karyanya untuk sebagian membahas tentang estetik filsafat, konsepsi keindahan dari teori seni. Mengenai sumber seni Plato mengungkapkan suatu teori peniruan (imitation teori). Ini sesuai dengan metafisika Plato yang mendalikan adanya dunia ide pada tarat yang tertinggi sebgai realita Ilahi. Pada taraf yang lebih rendah terdapat realita duniawi ini yang merupakan cerminan semu dan mirip realita ilahi. Dan karyu seni yang dibuat manusia adalah merupakan mimemis (tiruan) dari ralita duniawi.
Dalil teori ini ialah bahwa “arts is an expresition of human feeling” (seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia) Teori ini terutama berikatan dengan apa yang dialami oleh seorang seniman ketika menciptakan karya seni. Tokoh teori ekspresi yang paling terkenal ialah filsuf Italia Benedeto Croce (1886-1952) beliau antara lain menyatakan bahwa “Seni adalah pengungkapan pesan-pesan) expression adalah sama dengan intuition, dan intuisi adalah pengetahuan intuitif yang diperoleh melalui penghayatan tentang hal-hal individual yang menghasilkan gambaran angan-angan (images).”
Teori Metafisik
Teori seni yang bercorak metafisik merupakan salah satu contoh teori yang tertua, yaitu berasal dari Plato yang karya-karyanya untuk sebagian membahas tentang estetik filsafat, konsepsi keindahan dari teori seni. Mengenai sumber seni Plato mengungkapkan suatu teori peniruan (imitation teori). Ini sesuai dengan metafisika Plato yang mendalikan adanya dunia ide pada tarat yang tertinggi sebgai realita Ilahi. Pada taraf yang lebih rendah terdapat realita duniawi ini yang merupakan cerminan semu dan mirip realita ilahi. Dan karyu seni yang dibuat manusia adalah merupakan mimemis (tiruan) dari ralita duniawi.
Teori
Psikologis
Para ahli estetik dalam abad modern menelaah teori-teori seni dari sudut hubungan karya seni dan alam pikiran penciptanya dengan mempergunakan metode-metode psikologis. Misalnya berdasarkan psikoanalisa dikemukakan bahwa proses penciptaan seni adalah pemenuhan keinginan-keinginan bawah sadar dari seseorang seniman. Sedang karya seni itu merupakan bentuk terselubung atau diperhalus yang wujudkan keluar dari keinginan-keinginan itu.
Para ahli estetik dalam abad modern menelaah teori-teori seni dari sudut hubungan karya seni dan alam pikiran penciptanya dengan mempergunakan metode-metode psikologis. Misalnya berdasarkan psikoanalisa dikemukakan bahwa proses penciptaan seni adalah pemenuhan keinginan-keinginan bawah sadar dari seseorang seniman. Sedang karya seni itu merupakan bentuk terselubung atau diperhalus yang wujudkan keluar dari keinginan-keinginan itu.
Contoh mengenai keindahan yaitu,
suatu ketika manusia ingin membuat suatu karya seni rupa kemudian orang itu
belum mempunyai ide tentang karya seni rupa atau apa yang ingin dia buat, lalu
ia merenung dengan menyendiri atau pergi kesuatu tempat agar ia bisa tenang dan
dapat berfikir untuk menemukan ide untuk karya seni rupa yang ingin ia buat.
Study kasus : menurut saya jika keindahan
dikaitkan pada zaman sekarang yang era modern, sangatlah hancur. kenapa saya
bilang hancur ? karena sekarang ini banyak sekali manusia yang mempunyai tangan
jahil untuk merusak keindahan. Contohnya hal kecil banyak orang yang membuang
sampah sembarangan di pinggir jalan dan dimana sajah, padahal sudah di sediakan
tempat sampah.
Keserasian
Keserasian merupakan bagian atau
yang dapat mewujudkan keindahan. Keserasian mengandung unsur pengertian
perpaduan , pertentangan, ukuran dan seimbang.Perpaduan misalnya : orang
berpakaian antara kulit dan warna yang dipakai harus cocok.
Contoh yang menunjukkan unsur
ukuran-ukuran yang seimbang atau tidak seimbang/serasi, misalnya dalam memadu
rumah dari halaman akan kelihatan serasi dan indah apabila rumah yang bagus
dengan halamannya yang luas dan ditata dengan bunga-bunga yang indah maka orang
akan memuji keserasian itu.
Hubungan manusia
dengan keindahan
Manusia dan keindahan memang tak
bisa dipisahkan sehingga diperlukan pelestarian bentuk keindahan yang
dituangkan dalam berbagai bentuk kesenian (seni rupa, seni suara maupun seni
pertunjukan) yang nantinya manjadi bagian dari kebudayaannya yang dapat
dibanggakan dan mudah-mudahan terlepas dari unsur politik. Kawasan keindahan
bagi manusia sangat luas, seluas keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan
perkembangan peradaban teknologi, sosial, dan budaya. Karena itu keindahan
dapat dikatakan, bahwa keindahan merupakan bagian hidup manusia. Keindahan tak
dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dimanapun kapan pun dan siapa saja
dapat menikmati keindahan. Keindahan identik dengan kebenaran. Keduanya
mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu
bertambah. Yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Karena itu
tiruan lukisan Monalisa tidak indah, karena dasarnya tidak benar. Sudah tentu
kebenaran disini bukan.
kebenaran ilmu, melainkan kebenaran
menurut konsep seni. Dalam seni, seni berusaha memberikan makna
sepenuh-penuhnya mengenai obyek yang diungkapkan. Manusia menikmati keindahan
berarti manusia mempunyai pengalaman keindahan. Pengalaman keindahan biasanya
bersifat terlihat (visual) atau terdengar (auditory) walaupun tidak terbatas
pada dua bidang tersebut. keindahan tersebut pada dasarnya adalah almiah. Alam
itu ciptaan Tuhan. Alamiah itu adalah hal yang wajar tidak berlebihan dan tidak
kurang. Konsep keindahan itu sendiri sangatlah abstrak ia identik dengan
kebenaran. Batas keindahan akan behenti pada pada sesuatu yang indah dan bukan
pada keindahan itu sendiri. Keindahan mempunyai daya tarik yang selalu
bertambah, sedangkan yang tidak ada unsur keindahanya tidak mempunyai daya
tarik. Orang yang mempunyai konsep keindahan adalah orang yang mampu
berimajinasi, rajin dan kreatif dalam menghubungkan benda satu dengan yang
lainya. Dengan kata lain imajinasi merupakan proses menghubungkan suatu benda
dengan benda lain sebagai objek imajinasi.
Demikian pula kata indah diterapkan
untuk persatuan orang-orang yang beriman, para nabi, orang yang menghargai
kebenaran dalam agama, kata dan perbuatan serta orang.
orang yang saleh merupakan
persahabatan yang paling indah. Jadi keindahan mempunyai dimensi interaksi yang
sangat luas baik hubungan manusia dengan benda, manusia dengan manusia, manusia
dengan Tuhan, dan bagi orang itu sendiri yang melakukan interaksi. Pengungkapan
keindahan dalam karya seni didasari oleh motivasi tertentu dan dengan tujuan
tertentu pula. Motivasi itu dapat berupa pengalaman atau kenyataan mengenai
penderitaan hidup manusia, mengenai kemerosotan moral, mengenai perubahan
nilai-nilai dalam masyarakat, mengenai keagungan Tuhan, dan banyak lagi
lainnya. Tujuannya tentu saja dilihat dari segi nilai kehidupan manusia,
martabat manusia, kegunaan bagi manusia secara kodrati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar