Sabtu, 28 November 2015

Manusia dan Penderitaan

Paper 9

Penderitaan

Penderitaan berasal dari kata “derita”. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dara artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan bagi setiap orang yang merasakannya. Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir atau batin. Penderitaan termasuk realitas manusia dan dunia dengan lingkungannya. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat, ada yang ringan tergantung dari setiap orang yang mendapatkan penderitaan tersebut.

Namun peranan individu juga salah satu faktor menentukan berat tidaknya intensitas penderitaan yang di alami . Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu sama juga dengan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit kembali bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan. Berbagai kasus penderitaan terdapat dalam kehidupan.

Banyaknya macam kasus penderitaan sesuai dengan lika-liku kehidupan manusia. Penderitaan fisik yang dialami manusia tentulah diatasi dengan cara medis untuk mengurangi atau menyembuhkannya suatu penyakitnya, sedangkan penderitaan psikis, penyembuhannya terletak pada kemampuan si penderita dalam menyelesaikan soal-soal psikis yang dihadapinya.

Dalam surat Al insyiqoq : 6 dinyatakan manusia ialah mahluk yang hidupnya penuh perjuangan artinya bahwa manusia harus bekerja keras untuk dapat melangsungkan hidupnya. Untuk melangsungkan hidup ini manusia harus menghadapi alam (menaklukan alam) menghadapi masyarakat sekelilingnya dan tidak boleh lupa untuk taqwa terhadap Tuhan. Apabila manusia melalaikan salah satu darinya/kurang sungguh menghadapinya maka akibatnya manusia akan menderita.

Siksaan

Siksaan merupakan suatu penderitaan yang diterima oleh seseorang. Penderitaan itu sendiri berbentuk penganiayaan. Seseorang mengalami penganiyaan yang membuatnya mendapat siksaan dan merasa tersiksa. Kenyamanan tentu saja tidak dapat oleh seseorang yang mengalami siksaan tersebut. Dengan siksaan yang didapat oleh seseorang, pastilah akan membuat orang itu mendapat luka baik luka fisik maupun luka hati atau yang lebih terkenal dengan nama ‘sakit hati’.

Siksaan yang sifatnya psikis yakni:
-           Kebimbangan: hal ini akan dialami oleh seseorang apabila ia tidak dapat menetukan pilihan mana yang akan diambil. Lamanya kebimbangan ini dapat teratasi tergantung dari kekuatan berpikir seseorang.

-          Kesepian: hal ini dapat dialami seseorang yakni rasa sepi dalam dirinya sendiri atau jiwanya walaupun ia berada di lingkungan orang ramai.
-          Ketakutan: merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Apa bila ketakutan yang dialami oleh seseorang tersebut tidak pada tempatnya, maka hal ini disebut phobia.


Kekalutan mental

Pengertian kekalutan mental merupakan suatu keadaan dimana jiwa seseorang mengalami kekacauan dan kebingungan dalam dirinya sehingga dia merasa tidak berdaya atau tidak mempunyai tenaga . Saat mendapat kekalutan mental berarti seseorang tersebut sedang mengalami kejatuhan mental dan tidak tahu apa yang mesti dilakukan oleh orang tersebut. Dengan mental yang jatuh tersebut tak jarang membuat orang yang mengalami kejatuhan mental menjadi tak waras lagi atau gila. Karena itu orang yang mengalami kejatuhan atau kekalutan mental seharusnya mendapat dukungan moril dari orang-orang dekat di sekitarnya seperti orangtua, keluarga atau bahkan teman-teman dekat atau teman-teman pergaulannya. Hal tersebut dibutuhkan agar orang tersebut mendapatkan semangat lagi dalam hidup.

Gejala-gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah:
·         Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
·         Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah.

Kaitannya penderitaan dan perjuangan

Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekwensi manusia hidup, bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, melainkan juga menderita. Karena itu manusia hidup tidak boleh pesimis, yang menganggap hidup sebagai rangkaian penderitaan. Penderitaan membuat kita lebih tegar dalam menjalani hidup. Persis seperti kata Nietzche, "Apa yang tidak membunuhmu, membuatmu lebih kuat". Tentu Allah menciptakan dunia dengan penderitaan sebagai ujiannya dengan tujuan tertentu. Penderitaan bukanlah sesuatu yang mesti ditangisi, tapi bisa jadi kita harus mensyukurinya. Itu mungkin pertanda bahwa Allah masih menyayangi kita, dan penderitaan adalah jalan untuk dekat pada-Nya.

Pembebasan dari penderitaan pada hakekatnya meneruskan kelangsungan hidup. Caranya ialah berjuang menghadapi tantangan hidup dalam alam lingkungan, masyarakat sekitar, dengan waspada, dan disertai doa kepada Tuhan supaya terhindar dan bahaya dan malapetaka. Manusia hanya merencanakan dan Tuhan yang menentukan. Kelalaian manusia merupakan sumber malapetaka yang menimbulkan penderitaan. Penderitaan yang terjadi selain dialami sendiri oleh yang bersangkutan, mungkin juga dialami oleh orang lain. Bahkan mungkin terjadi akibat perbuatan atau kelalaian seseorang, orang lain atau masyarakat menderita.

Kaitannya media masa dan seniman

Beberapa sebab lain yang menimbulkan penderitaan manusia ialah kecelakaan, bencana alam, bencana perang. dan lain-lain. Contohnya ialah tenggelamnya kapal Tampomas Dua di perairan Masalembo, jatuhnya pesawat hercules yang mengangkut para perwira muda di Condet, Meletusnya gunung galunggung,perang Irak-Iran.

Berita mengenai penderitaan manusia silih berganti mengisi lembaran koran, layar TV, pesawat radio, dengan tujuan baik agar semua orang yang menyaksikan ikut merasakan dari jauh penderitaan manusia. Dengan demikiaan dapat menggugah hati manusia untuk berbuat sesuatu. Nyatanya tidak sedikit bantuan dari para dermawan dan sukarelawan berupa material atau tenaga untuk meringankan penderitaan dan penyelamatan mereka dari musibah ini. Bantuan-bantuan ini dilakukan secara perseorangan ataupun melalui organisasi-organisasi sosial, kemudian dikirimkan atau diantarkan langsung ke tempat-tempat kejadian dan tempat-tempat pengungsian.

Media masa merupakan alat yang paling tepat untuk mengkomunikasik
an peristiwa-peristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada masyarakat. Dengan demikian masyarakat dapat segera menilai untuk menentukan sikap antara sesama manusia terutama bagi yang merasa simpati. Tetapi tidak kalah pentingnya komunikasi yang dilakukan para seniman melalui karya seni, sehingga para pembaca, penontonnya dapat menghayati penderitaan sekaligus keindahan karya seni.

Sebab-sebab penderitaan

a. Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia
Penderitaan yang menimpa manisa karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya. Penderitaan ini terkadang disebut nasib buruk. Nasib buruk tersebut dapat berubah menjadi baik. Dengan kata lain manusia itu sendirilah yang dapat memperbaiki nasibnya. Tuhan yang menntukan sedangkan nasib buruk itu manusia penyebabnya. Perbuatan manusia terhadap lingkungannya juga menyebabkan penderitaan manusia. Tetapi kadang manusia itu sendiri tidak menyadarinya, contohnya kita membuang sampah sembarangan sehingga menyebabkan banjir.

b. Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab Tuhan
Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau azab Tuhan. Namun kesabaran, tawakan dan optimisme dapat menjadi usaha untuk mengatasi penderitaan tersebut.


Pengaruh penderitaan

Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri, Sikap ini diungkapkan dalam peribahasa "Sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna" , "nasib sudah menjadi bubur". Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat timbul sikap anti, misalnya anti kawin atau tidak mau kawin, tidak punya gairah hidup.

 Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah, bahkan mungkin timbul sikap keras atau sikap anti, misalnya anti kawin paksa, ia berjuang menentang kawin paksa, anti ibu tiri, ia berjuang menentang kekerasan dan lain-lainnya.

 Apabila sikap negatif dan positif ini dikomunikasikan oleh para seniman kepada para pembaca, penonton, maka para pembaca, para penonton akan memberikan penilainnya. Penilaian itu dapat berupa kemauan untuk mengadakan perubahan nilai-nilai kehidupan dalam masyarakat dengan tujuan perbaikan keadaan. Keadaan yang sudah tidak sesuai ditinggalkan dan diganti dengan keadaan yang lebih sesuai, keadaan yang berupa hambatan harus disingkirkan. 

Paper 10
Kesepian

Terkadang..
Hati ini rindu pada seseorang yang mau mengisinya.
Selalu setia merawat dan menjaganya.

Terkadang rasa cemburu itu ada,
ketika melihat orang lain yang dapat menikmati indah cinta mereka.
Sebersit tanya terkadang muncul menggoda.
Kapan ku bisa dapat cinta seperti mereka.
Ini hanya kejujuran yang coba menafikan kemunafikan.
Dalam kata sederhana..
“AKU KESEPIAN”..


Puisi tersebut menceritakan penderitaan seseorang yang merasa kesepian tanpa sang pujaan hati. Ia rindu akan hadirnya sang pangeran yang dulu pernah mengisi hatinya. Rasa sakit yang dia deritai ketika melihat sepasang kekasih dengan bercumu mesranya, sungguh sakit itu menjadi seperti mengegebu-gebu seandainya dia punya pangeran ntah tak akan sakit seperti ini, entah tak secemburu seperti melihat sepasang kekasih. Ia merakasan kesepian yang teramat dalam. Memang cinta itu sulit untuk di pahami tidak seperti mendapatkan cinta yang sangat mudah di gapai. Maka jagalah baik-baik sang kekasih kalian, agar kalian tidak mersakan sakitnya menderitai kesepian tersebut .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar